THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Sabtu, 03 April 2010

Mahkota Untuk Bapak dan Ibu

Teman,mari kita sejenak mengingat…
Betapa senangnya kita ketika kita berhasil mengendarai sepeda tanpa roda penopang…
Betapa asyiknya ketika kita bisa mulai lancar mengeja huruf di plang-plang yang ada di kiri kanan jalan…
Betapa bangganya ketika kita menjadi anggota paskibra di sekolah…
Betapa senangnya ketika kalung juara paralel melingkar di leher kita….
Betapa membuncah hati ketika kita berjalan keluar gedung wisuda dengan toga dan ijazah….
Dan betapa indah gaun pengantin saat hari pernikanan….

Teman, betapa indah karunia Allah berikan kepada kita. Kita pun yakin, bahwa ketika kita senang, ketika kita asyik, ketika bangga, ketika kita sukses, pastilah orang tua akan merasakan suatu kebahagiaan yang tak terkira..Teman, ternyata ada sebuah hadiah yang dapat kita persembahkan untuk orang tua kita yang pasti dapat membuat mereka bahagia. Sangat bahagia.Apa itu ? yaitu ketika esok di akhirat kelak, Allah SWT memberikan mahkota di atas kepala orang tua kita...Bagaimana bisa? yaitu ketika kita berhasil mengamalkan Ayat-Ayat Suci al-Qur’an, seperti dalam salah satu hadist. “Barang siapa yang belajar Al-Qur’an dan mengamalkannya, akan diberikan kepada orang tuanya pada hari kiamat mahkota yang cahayanya lebih indah dari cahaya matahari. Kedua orang tua itu akan berkata,’ mengapa kami diberi ini?’Maka dijawab ‘Karena anakmu yang telah mempelajari Al-Qur’an’.” (H.R. Abu Dawud, Ahmad dan Hakim).

Saudaraku, betapa terangnya cahaya matahari yang kita rasakan sekarang. Dengan cahaya itu, kehidupan dunia dimulai. Jadi, betapa indah mahkota yang cahayanya lebih indah dari cahaya matahari.pastilah sangat indah. Ya, mahkota yang akan didapatkan oleh orang tua kita jika kita mempelajari dan mengamalkan Al-Qur’an..Wallahu’alam bishawab.
Al-Fahmu


Disuatu ruang seminar yang bonafit di Jogja, pernah diadakan suatu presentasi. Salah satunya adalah presentasi dari salah satu perusahaan raksasa di dunia atau perusahaan multinasional. Dia bergerak dalam daily goods. Produknya bermacam-macam, dan tak perlu dipertanyakan lagi kualitas produknya. Ketika menapakkan kaki ke loby ruang seminar, antrian telah memmanjang, padahal dimulainnya acara masih beberapa waktu lagi. Ketika memasuki raung seminar, hm it’s a wonderfull seminar. Dalam suasana nyaman dan lux acara pun dimulai. Acara demi acara berjalan. Dan satu kesimpulan terbentuk, bahwa mereka sangat profesional. Sangat mengagumkan.Tapi, ada sesuatu yang mengganjal jika tidak boleh disebut ironis. Ya, perusahaan itu bukan milik orang muslim…

Dikesempatan yang lain, di ruang seminar yang sama, diadakan suatu acara yang juga menghadirkan salah satu perusahaan besar tingkat nasional, bahkan sudah mulai mendunia. Ya, seperti kebanyakan seminar yang ada, peserta diminta untuk registrasi terlebih dahulu. Dan sungguh diluardugaan, tepat beberapa jengkal sebelum memasuki ruang seminar, terdengar sebuah lagu yang jarang diperdengarkan di acara-acara tingkat nasional seperti ini. Ya, lagu Islami..Subhanallah, seketika seperti ada sesuatu yang menyejukkan yang merasuk.. Semangat yang sebelumnya entah kemana, seketika seperti terkumpul menggelorakan hati dan diri. Sebelum acara dimulai, iringan lagu Asmaul Husna setia mengiringi. Acara pun berjalan sampai penghujung acara. Satu perubahandi diri, yaitu sebuah kebanggaan, keimanan dan semangat yang baru. Kebanggaan karena salah satu perusahaan milik muslim dapat semakin kokoh melebarkan sayapnya…

Teman, ada banyak hikmah yang tersimpan dari dua penggal cerita diatas. Dalam tempat yang sama, banyak pihak dapat menggunakannya. Oleh pihak yang berbeda. Pun dengan waktu. Dalam satu waktu, ada banyak hal dapat dilakukan. Dalam satu waktu, mungkin di tempat A, para pemuda sedang berfoya-foya. Tetapi dalam satu waktu di tempat B, para pemuda sedang berjuang bertahan hidup. Teman, inilah yang diajarkan oleh Allah SWT kepada kita semua tentang urgensi masa, urgensi waktu.
“Demi masa, sesungguhnya manusia dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.”(QS. Al-Ashr : 1-3)

0 komentar: